Aceh Besar, Media Center–Stunting sangat sulit diobati tetapi stunting dapat dicegah. Salah satu pencegahannya dengan melakukan Konvergensi stunting, kegiatan penanganan stunting adalah tantangan terbesar bagi kita.
“Karena konvergensi adalah kata yang mudah diucapkan, tetapi seringkali tidak mudah untuk diwujudkan. Maka, setiap lembaga OPD yang terlibat dalam penanganan stunting harus meninggalkan ego sektoralnya, karena konvergensi membutuhkan kerjasama yang baik antar pihak,” ujar Ketua PKK Aceh Besar Hj Rahmah Abdullah, SH pada saat membuka secara resmi kegiatan Training of Trainers (TOT) Intervensi Malnutrisi Stunting Terintegrasi Perdana yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) digedung Dekranasda, Desa Gani Aceh Besar, Senin (26/10/ 2020)
Lebih lanjut,kata Rahmah, Melalui komunikasi dan koordinasi yang intens merupakan kerjasama yang harmonis salah satu kunci sukses dari pelaksanaan kegiatan ini.
“kami berharap supaya kegiatan yang telah diamanahkan kepada kita ini akan dapat terlaksana dengan baik,”katanya
Disamping itu, ia juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah berupaya dan terlibat aktif sehingga kegiatan TOT yang sangat penting ini bisa terlaksana.
“Alhamdulillah, saya ucapkan terima kepada pihak Unicef perwakilan Aceh yang telah bersedia menjadi Narasumber pada kegiatan TOT ini secara Sukarela dan terima kasih juga sampaikan kepada Dinas Kesehatan Aceh Besar dan DPMG Aceh Besar. Semoga niat baik dan keikhlasan semua pihak dapat bermanfaat dan memiliki nilai ibadah disisi Allah SWT,”ucapnya
Sementara itu, Yoki Andrian, SE , M.si Kabid PKSBM (Pengembangan ketahanan sosial budaya masyarakat), kegiatan TOT Training of Trainers (TOT) Intervensi Malnutrisi Stunting Terintegrasi ini merupakan persiapan Aceh Besar untuk menghadapi penetapan sebagai LOKUS (Lokasi Khusus) Stunting di tahun 2021,karena Kabupaten Aceh Besar termasuk lokus stunting.
“Jadi, persiapannya kita mulai dari sekarang. Supaya pada tahun 2021 kita dapat menurunkan stunting di Kabupaten Aceh Besar,” ujarnya
Ia mengatakan, karena pada tahun 2021 Aceh Besar akan ditetapkan sebagai LOKUS (Lokasi Khusus) stunting.
“Maka dari itu, Kami dari DMPG dan Dinas kesehatan Aceh Besar, meminta kerja sama dengan pihak UNICEF perwakilan Aceh untuk dapat menjadi narasumber pada kegiatan Training of Trainers (TOT) Intervensi Malnutrisi Stunting Terintegrasi.
“Dan, disambut dengan baik oleh pihak UNICEF, Walaupun Kabupaten Aceh Besar bukan wilayah kerja mereka. Tapi, mereka mau menjadi narasumber dengan sukarela di kegiatan ini dan harus kita ketahui, hampir semua daerah yang ada di Provinsi Aceh, baru Kabupaten Aceh Besar yang pertama kali menyiapkan Trainer untuk menghadapi LOKUS(Lokasi Khusus) Stunting walaupun belum ditetapkan,”tutupnya.
Tags:Related Posts
Ketua PKK Aceh Besar Tutup Pelatihan Menjahit Di Desa Lamkubu
KETUA PKK ACEH BESAR BUKA PENDIDIKAN KECAKAPAN WIRAUSAHA KETERAMPILAN MENJAHIT
Ketua TP PKK Harap Hasil Pelatihan Menjahit Bisa Menjadi Modal Utama Untuk Buka Usaha
Pastikan Penerapan Protokol Kesehatan, Satgas Covid-19 Aceh Bersama TP PKK Aceh Besar Pantau Tempat Wisata.
Memasuki Hari Ketiga: Ketua Dekranasda Aceh Besar Kembali meninjau Peserta Pelatihan Anyaman Bili
No Responses